Club Cooee

exclusivemails.net
Latest News

Eksposure

, Posted by Zi6 at 10:00 PM

Memahami Exposure dengan Mudah




Begitu banyak cara mudah untuk memahami Exposure, salah satunya ilustrasi dari Bryan Peterson yang menempatkan tiga elemen utama pembentuk Exposure dalam bidang segitiga yang disebut Triangle Exposure. Triangle exposure menggambarkan tentang tiga elemen utama yang mempengaruhi cahaya saat berinteraksi dengan kamera, yaitu:

  •  Aperture  -> Ukuran bukaan lensa saat gambar diambil.
  •  Shutter Speed  -> Berapa lama film/sensor terkena cahaya atau dgn kata lain berapa lama mekanisme rana itu terbuka.
  •  ISO -> Ukuran sensor kepekaan kamera terhadap cahaya.

Penjelasan mudah untuk tiga elemen tersebut seperti ini:

Bayangkan bahwa kamera itu adalah sebuah jendela dan Anda berada di dalam ruangan sedang duduk  dekat jendela tersebut.

Aperture adalah ukuran jendela, jika berukuran besar maka akan semakin banyak cahaya yang masuk dan akan semakin terang ruangan tersebut.

Aperture mengacu pada besarnya bukaan pada lensa yang menentukan jumlah cahaya yang masuk ke dalam film atau sensor. Sistem kerja Aperture sama dengan sistem kerja pupil pada mata manusia.

Karena didasarkan pada prinsip kerja optik, ukuran mutlak Aperture tergantung pada panjang fokus (focal length). Sekedar contoh, 25mm diameter Aperture pada lensa 100mm memiliki efek yang sama pada 50mm diameter Aperture pada lensa 200mm, pembuktiannya jika anda membagi diameter aperture dengan panjang fokus (focal length), 25mm/100mm = 1/4 dan 50mm/200mm = 1/4, memahami Aperture sebagai suatu bentuk pecahan dari panjang fokus (focal length) lebih mudah daripada menggunakan ukuran mutlak (absulute) Aperture, ini disebut f-numbers atau f-stops. Biasanya pada lensa angka 1/4 ini ditulis f/4 atau F4 atau juga 1:4



semakin besar angka f-numbers maka semakin kecil ukuran Aperturenya


Aperture maksimum dari suatu lensa disebut juga kecepatan lensa (lens speed), misalkan sebuah lensa dengan nilai maksimum Aperturenya f/2 maka lensa ini bisa disebut sebagai lensa yang cepat (fast lens) karena semakin besar ukuran Aperturenya memungkinkan anda untuk menggunakan Shutter Speed yang lebih cepat dimana ketika Anda membidik suatu objek yang bergerak dalam kondisi cahaya rendah masih dapat menghasilkan gambar dengan eksposure yang memadai.

Shutter Speed adalah lamanya anda membuka jendela tersebut, semakin lama anda membuka jendela maka akan semakin banyak cahaya yang masuk.

Shutter Speed dinyatakan dalam detik(second = s): 8s, 4s, 2s, 1s, 1/2s, 1/4s, 1/8s, 1/15s, 1/30s, 1/60s, 1/125s, 1/250s, 1/500s, 1/1000s, 1/2000s, dll.

Shutter Speed yang optimal tergantung pada situasi, jika anda akan membekukan(freeze) gambar, misalkan dalam olahraga, biasanya shutter speed diatur 1/250s atau lebih (1/500s, 1/1000s, dll). Tetapi tidak semua pengambilan gambar membutuhkan Shutter Speed tinggi, misalkan membidik gambar yang bergerak, contoh: mobil yang melaju kencang dan anda berada di dalam mobil yang berbeda tetapi memiliki kecepatan yang sama dengan mobil yang menjadi target bidikan anda, diperlukan Shutter Speed yang rendah.  
 

ISO adalah kepekaan mata anda menangkap cahaya, jika dalam ruangan tersebut anda mengenakan kacamata hitam maka cahaya akan tampak redup, ISO yang rendah berarti semakin redup cahaya yang masuk.

ISO berfungsi untuk mengukur sensitifitas sensor gambar, semakin rendah nilai ISO semakin rendah sensitifitas kamera Anda terhadap cahaya. Nilai ISO yang tinggi biasanya digunakan dalam situasi yang lebih gelap. ISO100 secara umum dikatakan normal karena akan menghasilkan gambar yang segar dan cantik (sedikit noise).



  • Semakin terang semakin rendah tingkat ISO, semakin gelap semakin tinggi tingkat ISO.
  • Menggandakan nilai ISO keatas (ISO200 menjadi ISO400) akan menambah tingkat noise begitu juga sebaliknya menggandakan nilai ISO kebawah (ISO200 menjadi ISO100) akan mengurangi tingkat noise. 

Memahami Exposure yang lebih kompleks



Eksposure adalah jumlah cahaya yang diterima oleh film atau sensor yang ditentukan dari seberapa besar Anda membuka diafragma lensa (Aperture) dan berapa lama Anda membuka film atau sensor (Shutter Speed) serta tergantung juga pada kepekaan dari film atau sensor (ISO) tersebut.

Nilai eksposure dihasilkan dari kombinasi Aperture, Shutter Speed dan ISO, nilai eksposure disebut dengan EV (Eksposure Value), EV nol didefinisikan dari kombinasi Aperture f/1 dan Shutter Speed 1s serta ISO100. Setiap kali Anda membagi dua dari jumlah cahaya yang dikumpulkan oleh film/sensor (misalkan dengan menggandakan Shutter Speed atau dengan mengurangi setengah Aperture), nilai EV akan bertambah 1, sebagai contoh, 6 EV mempresentasikan setengah jumlah cahaya yang dikumpulkan pada 5 EV. Nilai EV yang besar digunakan dalam kondisi yang terang dengan kata lain memerlukan jumlah cahaya yang rendah yang harus dikumpulkan oleh film/sensor untuk menghindari Eksposure yang berlebih (Over Eksposure).


Source from:


Currently have 0 comments:

Leave a Reply

Post a Comment